Demi melunasi utang, Aaron menerima kasus yang terkait dengan kelompok supremasi kulit putih. Ia pun menghadapi dilema moral sekaligus ancaman atas keamanan dirinya.

Bertekad untuk mengakses berkasnya di arsip kepolisian, Aaron pun mewakili saudaranya seorang polisi dalam sebuah kasus. Maskins dan O’Reilly menyusun rencana sendiri.

Dalam kilas balik ke sembilan tahun silam, Marie bergumul dalam pernikahannya dengan Aaron saat menghadapi dampak dari penangkapan, persidangan, dan penahanan Aaron.

Seorang klien baru membuat Aaron bimbang antara melakukan yang benar atau yang terbaik untuk kasusnya. Petunjuk-petunjuk baru membuat Marie kembali siap membantu Aaron.

Aaron mengonfrontasi O’Reilly di persidangan hingga bukti kunci di kasusnya jadi diragukan. Marie dipaksa ayahnya untuk mengukuhkan hubungannya dengan Darius.

Aaron berusaha menyeimbangkan kasusnya dengan kebutuhan seorang napi meraih hak untuk menikahi kekasihnya yang menjelang ajal. Safiya menentang dewan pimpinan penjara.

Demi mendapatkan kembali ponsel sekali pakai miliknya, penyambungnya ke dunia luar, Aaron membuat kesepakatan berisiko. Marie terguncang oleh urusan berkas perceraian.

Aaron bersikeras mewakili seorang napi dengan kasus puluhan tahun lalu, dan mengharapkan kemenangan mutlak atas Maskins. Safiya berhasil menyudutkan Kapten Foster.

Petunjuk-petunjuk baru Marie menguatkan kasus Aaron. Cassius yang pendendam memberikan ancaman baru. Safiya kian memojokkan Foster dan mengancam untuk membuatnya pensiun.

Setelah Aaron mendapat kesempatan mengajukan persidangan ulang, langkahnya terhenti oleh kembalinya si sipir penjara, Cyrus Hunt. Safiya menghadapi dampak usai kerusuhan.

Kilas balik ke sembilan tahun sebelumnya dalam masa tahanan mengungkap proses perubahan Aaron dari sosok napi baru yang ketakutan menjadi pejuang keadilan sosial.

Maskins dan Cyrus Hunt mencoba mencegah upaya Aaron untuk persidangan ulang. Aaron pun mengambil langkah ekstrem, yang berisiko membuat musuh baru yang berkuasa murka.