Episode 22
Kejadian
Sebuah wabah Virus Apokalips membuat Jepang berada di bawah kekuasaan GHQ. Shu, siswa SMA, bertemu penyanyi idola bernama Inori, yang malah dibawa pergi oleh militer.
Baca SelengkapnyaYang Kuat yang Bertahan
Senjata genetik menyebabkan pertarungan dadakan antara Pengurus Pemakaman dan GHQ. Shu menghancurkan Endlave dan lolos dari bahaya. Gai memaksanya untuk ikut bertarung.
Baca SelengkapnyaSampel Void
Pertarungan telah berakhir. Shu, yang menolak bergabung dengan Pengurus Pemakaman, berpikir ia bisa hidup normal lagi. Namun, ternyata ia harus melindungi kebebasannya.
Baca SelengkapnyaAliran
Shu dipenjara karena dicurigai terlibat terorisme gara-gara pengkhianatan Yahiro. Shu bertanya-tanya apakah Segai dari GHQ dapat dipercaya. Penjara diserang.
Baca SelengkapnyaPersiapan
Shu kabur dari penjara GHQ ke tempat persembunyian Gai. Di sana, ia berlatih dengan mengenakan pemancar yang diam-diam diberikan oleh Segai, yang ingin menangkap Gai.
Baca SelengkapnyaLeukosit
Satelit Leukosit menyerang secara brutal. Semua bala bantuan Pengurus Pemakaman musnah dan Gai terluka, akan tetapi tim bergerak untuk membalas.
Baca SelengkapnyaGodaan
Kesepakatan antara Gai dan Segai melenyapkan informasi tentang insiden dari GHQ, dan Shu menjalani kehidupan normalnya lagi. Teman-teman sekelas menyambutnya kembali.
Baca SelengkapnyaSeperti Pacaran
Shu punya masalah dengan Souta Tamadate, tapi ia perlu Void milik Souta demi melaksanakan misi Pengurus Pemakaman. Shu dan Souta pun pergi ke Oshima untuk menuntaskannya.
Baca SelengkapnyaUmpan
Merasa percaya diri setelah misi Pengurus Pemakaman, Shu bertemu lagi dengan Yahiro dan Jun yang sedang dalam pelarian. Shu menghadapi serangan Segai sendirian.
Baca SelengkapnyaTarik Mundur
Gagal menyelamatkan Jun, Shu merasa takut menggunakan Void karena kesalahan-kesalahan yang disebabkan egonya sendiri. Saat Tokyo diserang, ia harus memilih.
Baca SelengkapnyaResonansi
Setelah virus mengkristal dan menyebar baik ke pihak lawan maupun kawan, Tokyo kacau-balau. Keido meluncurkan kudeta dan menyalahkan Pengurus Pemakaman atas semuanya.
Baca SelengkapnyaNatal yang Hilang
Yuu, penjaga makam Daath, menikam Gai dengan pisau Void dan membawa lari Inori. Shu mengikuti mereka dan melihat Keido bersiap-siap melakukan ritual mengerikan.
Baca SelengkapnyaIsolasi
Mana menghilang. Gai pergi. Dua minggu telah berlalu sejak awal terjadinya bencana. Shu tinggal di pengungsian bersama para penyintas lainnya.
Baca SelengkapnyaPemilihan
Keido mengumumkan sudah tak ada lagi yang selamat di Tokyo yang dikarantina. Garis Merah terancam dikepung. Untuk menenangkan massa siswa, Shu memutuskan untuk bertindak.
Baca SelengkapnyaPengorbanan
Para murid kembali tertib di bawah kepemimpinan Shu sebagai ketua OSIS baru, tetap banyak masalah menanti. Tragedi memaksa Shu untuk mengubah pendiriannya.
Baca SelengkapnyaTiran
Argo menyusup ke Tokyo selama masa isolasi demi menyelamatkan Arisa, tetapi apa yang ia temukan setibanya di sana? Kebenaran yang terungkap membuat Shu gila.
Baca SelengkapnyaEksodus
Arisa mengetahui rahasia untuk menghentikan tirani Shu. Arisa dipaksa tutup mulut, tetapi rumor terus menyebar. Shu menjalankan “Rencana Eksodus”.
Baca SelengkapnyaKepada…
Shu dihukum atas dosa-dosanya. Tiba-tiba Gai, yang dilaporkan tewas, muncul di hadapannya, tetapi ia telah berubah dan menyeret Shu ke dalam kenestapaan.
Baca SelengkapnyaTerlahir Kembali
Sempat kesulitan, Inori akhirnya bisa memaafkan dosa-dosa Shu. Sendirian. Shu berhasil membuat Gai mengungkap segalanya, dan kekuatan ajaibnya menciptakan takdir baru.
Baca SelengkapnyaDiari
25 Desember 2039. Dunia yang kita kenal berakhir dan dunia yang baru dimulai. Kiamat keempat telah diumumkan ke seluruh dunia dan Shu berhadapan dengan musuh penentu.
Baca SelengkapnyaKemunculan
Sebuah peperangan yang akan menentukan takdir umat manusia dimulai. Di tengah pertikaian itu, Shu menyusup ke Distrik 24, tempat Gai menunggu, untuk menyelamatkan Inori.
Baca SelengkapnyaPertemuan
Kiamat keempat tiba untuk menetapkan evolusi dan seleksi atas segala makhluk yang hidup di bumi. Kedua belah pihak pun harus menuntaskan perseteruan dari masa silam.
Baca Selengkapnya